
Daftar Nama Fashion Designer Indonesia Populer
Di balik tiap gaun glamor yang mempesona sampai setelan rapi yang mencuri perhatian, ada sosok kreatif yang memainkan perannya. Yups, fashion designer! Mereka ialah para visioner yang merubah daya pikir menjadi karya kongkrit, menjadikan popularitas yang kemudian mendominasi runway, street style, sampai koleksi lemari baju kita. Siapa bilang baju cuma soal penampilan? Di tangan seorang fashion designer, tiap potong kain mempunyai cerita yang pantas untuk disebutkan.
Indonesia juga punya banyak fashion designer yang tenar dengan bermacam karyanya yang menakjubkan lho! Ingin tahu siapa aja? Yuk, kenalan sama sebagian deretan fashion designer Indonesia ternama yang sudah sukses membawa nama bangsa ke gelanggang internasional berikut ini!
Daftar Fashion Designer Indonesia Tenar
1. Anne Avantie
Anne Avantie, seorang desainer yang mengawali karir semenjak tahun 1989, sudah mengukir nama besar dalam dunia fashion Indonesia berkat eksplorasinya kepada busana nasional dan kain tradisional. Identitas rancangannya yang khas berfokus pada kebaya, sebuah busana ikonik Indonesia, padahal dia memodifikasinya supaya lebih relevan dengan popularitas modern.
Anne tak pernah menubruk undang-undang baku kebaya yang dianggap sakral. Sebaliknya, dia memperkaya desainnya dengan faktor-faktor mewah seperti manik kristal, bordir, sulaman tangan, sampai hiasan bulu yang memberikan sentuhan glamor. Dalam rancangannya, kain tradisional seperti batik, tenun sutra, dan lurik juga sering kali menjadi kanvas utama. Anne malah memberi tahu teknik baru seperti melukis pada kain tenun sutra dan menambahkan kristal pada batik, menjadikannya karya yang unik dan mempesona.
Janjinya kepada kebiasaan Indonesia dan penemuan kreatif dalam dunia fashion sudah membuahkan bermacam penghargaan. Di antaranya ialah Kartini Award 2005 dari Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia dan undangan untuk tampil di Kuala Lumpur Asia Fashion Week 2004. Dia juga aktif di bermacam pergelaran mode, termasuk acara popularitas Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), dimana dia bergabung sebagai member.
Kecuali merancang busana kebaya eksklusif untuk klien individu di bawah merek Anne Avantie, dia juga menjangkau pasar yang lebih luas melewati lini busana siap gunakan bernama “Batiken Lawasan”. Produk ini menunjukkan batik dengan desain yang simpel tetapi konsisten elegan, menjadikannya opsi yang digemari oleh banyak kalangan.
Dengan motivasinya untuk memadukan poin tradisional dan modern, Anne Avantie sudah sukses tak cuma mempertahankan keberadaan kebaya di era modern. Tapi juga mempromosikan kain tradisional Indonesia ke gelanggang internasional.
2. Sebastian Gunawan
Sebastian Gunawan, seorang maestro fashion Indonesia, mengawali perjalanan karirnya di tahun 1993 sesudah menimba ilmu di Milan, salah satu sentra mode dunia. Dengan nama labelnya sendiri, Sebastian Gunawan, dia memberi tahu koleksi adibusana yang dirancang khusus menurut orderan. Semenjak permulaan, rancangan Seba, sapaan akrabnya, memperlihatkan kemewahan. Terperinci seperti kristal, sulaman, dan penerapan kain bermutu tinggi seperti sutra menjadi ciri khasnya yang mengagumkan para pecinta fashion.
Pada tahun 1995, Seba memperluas cakupan karyanya dengan meluncurkan label Votum, koleksi siap gunakan yang menjadi label sekundernya. Dalam perjalanan ini, dia berkolaborasi dengan istrinya, Christina Panarese, yang berasal dari Italia. Kolaborasi mereka kian berkembang pada tahun 2000 dengan peluncuran Sebastian Red, koleksi siap gunakan dengan sentuhan adibusana.
Tak stop di situ, karir Sebastian terus melesat. Pada tahun 2006, dia memberi tahu label Sebastian Sposa yang berpusat pada rancangan gaun pengantin. Sebagai ekspresi kreativitas lain, dia dan Christina juga meluncurkan Bubble Girl, koleksi busana si kecil-si kecil.
Sebelum menempuh puncak kejayaan sebagai desainer, Sebastian menjalani perjalanan pengajaran dan profesional yang mengesankan. Dia mengawali kursus di Institusi Pendidikan Selanjutnya Busana Susan Budihardjo pada tahun 1984. Hingga, dia melanjutkan studi di Fashion Institute of Design and Merchandising, Los Angeles, pada tahun 1987. Serta di Istituto Artistico dell’Abbigliamento Marangoni, Milan, pada tahun 1989.
Pengalaman profesionalnya meliputi bermacam peran, seperti menjadi pembantu PR Manager di sebuah perusahaan perlengkapan kelautan di Jakarta. Dia berprofesi sebagai pembantu desainer di Park’s Tuxedo and Bridals, Los Angeles, pada tahun 1987-1988. Dia juga sempat menjadi desainer paruh waktu di Egon von Furstenberg, Milan, pada tahun 1990-1991.
Dia ini, karya Sebastian Gunawan bisa ditemukan di bermacam sentra perbelanjaan ternama dan butik eksklusif miliknya di wilayah Harmoni, Jakarta. Dengan kombinasi pengajaran, pengalaman, dan kecintaan pada dunia mode, Sebastian Gunawan sudah membangun karir yang baik. Menjadikannya salah satu desainer paling berdampak di Indonesia.
3. Adrian Gan
Adrian Gan, desainer mode bertalenta Indonesia, mengawali karirnya pada tahun 1986 dengan karakter desain yang diketahui kuat dan unik. Dia memperlihatkan eksplorasi struktur dalam tiap rancangannya, sering kali kali bereksperimen dengan format dan material baru. Kecuali, Adrian senantiasa memutuskan bahwa kekuatan gunakan dan keindahan konsisten menjadi prioritas utama dalam tiap karyanya.
Salah satu peristiwa paling kelihatan dalam kariernya ialah dikala dia mengeksplorasi teknik origami dalam pergelaran tunggal pada tahun 2006 yang mengagumkan penonton dengan kreativitasnya. Kecuali itu, dia juga terinspirasi oleh faktor kebiasaan Indonesia, seperti dikala menjadikan koleksi yang mengambil format arsitektur rumah tradisional Minangkabau dalam acara Bazaar Fashion Concerto tahun 2008. Pendekatan Adrian yang memadukan seni modern dengan kekayaan kebiasaan lokal menciptakan rancangannya amat dihargai.
Sebagai alumni dari Institusi Pendidikan Selanjutnya Busana Susan Budihardjo Jakarta, Adrian percaya bahwa identitas desain ialah refleksi jati diri seorang desainer. Filosofi ini menciptakan tiap karyanya tak cuma unik melainkan juga mempunyai sentuhan personal yang mendalam. Tak heran kalau dia sudah mendapatkan bermacam penghargaan, termasuk menjadi pemenang pertama persaingan siswa LPTB Susan Budihardjo pada tahun 1985. Penghargaan ini menjadi pijakan permulaan bagi Adrian untuk terus mengoptimalkan kreativitasnya dalam dunia mode.
Adrian Gan diketahui dengan jahitan yang amat rapi, eksplorasi mendalam kepada faktor kebiasaan, dan rinci sulaman yang mempesona. Karakteristik ini menciptakan rancangannya banyak diminati untuk orderan khusus. Kecuali itu, salah satu ciri khas dari Adrian ialah kesanggupannya untuk menunjukkan DNA desain pribadinya tanpa melupakan sisi idealisme yang dia junjung tinggi.
Dengan karya-karya yang memadukan seni, kebiasaan, dan kepraktisan, Adrian Gan sudah mengukuhkan dirinya sebagai salah satu desainer papan atas Indonesia yang terus menginspirasi generasi baru di dunia fashion.
Itulah sebagian nama fashion designer Indonesia yang membanggakan! Para desainer ini sudah menandakan bahwa Indonesia mempunyai kreativitas yang cakap berkompetisi di gelanggang global. Karya mereka tak cuma menawan, melainkan juga menjadi simbol pelestarian kebiasaan yang relevan dengan popularitas dunia fashion modern.
Fashion designer memang sangat menarik tapi ada yang lebih menarik yaitu slot gacor depo 10k yang bisa kalian mainkan di link https://curbscapesclb.com/ terbaru gacor.
Baca Juga : Mengintip Popularitas Gaya Berpakaian Remaja Masa Sekarang

Mengintip Popularitas Gaya Berpakaian Remaja Masa Sekarang
tiap orang mempunyai gaya berpakaian yang berbeda pantas dengan kemauan masing masing untuk tampil menarik. AKn melainkan perkembangan popularitas fashion jaman now yang terus berkembang tidak menutup kemungkinan sebagian orang mencontoh popularitas gaya berpakaian masa sekarang, terpenting para remaja.
Pengaruh perkembangan fashion di kalangan remaja
seiring berkembangnya jaman, tentunya akan senantiasa memicu adanya popularitas popularitas baru yang di anggap eksis di masa itu. Perkembangan ini dapat dari seluruh tipe inspirasi, dari teknologi sampai sistem berpenampilan.
Dari tiap perkembangan hal yang demikian, tentunya memunculkan rasa minat tersendiri bagi siapa saja yang melirik dan tentunya di anggap keren jikalau mencontoh alur perkembangan popularitas hal yang demikian, apalagi di kalangan remaja yang sifatnya penasaran atau senantiasa mau tahu.
Salah satu perkembangan yang dominan menonjol adalah sistem berpakaian atau fashion yang sering kali di gandrungi oleh buah hati buah hati muda jaman kini. Penampilan hal yang demikian mencakup pakaian, celana, dress, rok, dan aksesoris lainyya serta berjenis-jenis hal yang berhubungan dengannya. Dengan sistem memadukan hal hal hal yang demikian, tentunya akan membikin gaya tersendiri atau skor fashion bagi mereka.
Fashion seolah olah menjadi sebuah ciri khas dan kepribadian mereka. Sessuai dengan makna dari fashion itu sendiri, merupakan bersifat unik dan berani tampil beda. Popularitas hal yang demikian adalah pengaru positif dari perkembangan fashion di kalangan remaja, yang juga menciptakan mereka kreatif dan berani memperlihatkan jati diri pantas dengan passion mereka.
1. Celana Jeans Sobek
Popularitas gaya berpakaian remaja yang pertama merupakan celana jeans sobek sobek sering kali sekali memandu tampilan kemana saja. Karena contoh yang satu ini sanggup membikin lebih percaya diri. Style baju buah hati muda jaman kini terisi dengan contoh yang satu ini.
Popularitas mempunyai kesan ripped pada komponen bawah pants atau skirt jeans. Celana jeans sobek sobek ini layak untuk kau kenakan supaya tampil kasual. Misal pergi hangout, jalan jalan, nongkrong, dan kegiatan santai lainnya. Padu padankan dengan atasan yang menarik dan ideal untuk gaya penampilan kekinian.
2. Rok Pleated Skirt
Popularitas gaya berpakaian remaja yang kedua ialah rok plieated skirt. Rok contoh pleated ini juga salah satu item fashion style kekinian lho. Pleated Skirt adalah rok dengan contoh A Line dan ada juga lipatan lipatan kecil yang mengitari nya. Rok ini malahan zaman dahulu pernah nge isu terhangat lho!
Rok ini dapat kau padukan dengan atasan apa saja. Kaos Blouse untuk tampil formal, T-shirt untuk gaya kasual, atau malahan baju penghangat untuk tampil formal, T-shirt untuk gaya kasual atau malahan baju penghangat untuk tampil sporty. Nah, pleated skirt ini ada yang contoh midi ataupun panjang. Keduanya sama sama kece untuk kau gunakan. Untuk alas kaki, dapat kau padukan dengan snekaers, heels, atau malahan boots pantas dengan acara yang mau kau datangi.
3. Denim Popularitas
Popularitas gaya berpakaian remaja yang ketiga memakai denim jacket. Popularitas denim ini ialah fashion item yang nggak pernah mati tergerus zaman. Popularitas denim juga dapat jadi inspirasi gaya baju buah hati muda kekinian yang dapat Anda adopsi lho.
Penampilan Anda nggak akan tertinggal zaman deh. Anda dapat memadukan sweater denim ini dengan t-shirt dan celana jeans ataupun kulot lho. Padukan dengan sneaker agar makin dapet swagger style-nya. Atau juga dapat gunakan boots untuk street style yang kece abis. Bagi Anda yang berjilbab atau enggak, gunakan sweater denim ini konsisten dapat Anda ikuti untuk tampil kekinian kok.
4. Dress Floral
Popularitas gaya berpakaian remaja yang berikutnya ialah dress floral. Dress memang menjadi salah satu busana yang tak pernah lekang oleh waktu. Karena dress menjadi busana wanita paling recommended. Tampilannya dapat feminim dan elegan, apalagi dengan dress floral.
Pilih motif bunga berukuran kecil dan hindari motif ukuran besar. Pilih warna yang soft dan hindari opsi warna cemerlang. Remaja memang mempunyai fashion yang betul-betul perlu perhatian. Apalagi untuk busana, tentu mesti up to date dalam mempunyai gaya penampilan. Ada sebagian pandangan baru menarik opsi style baju buah hati muda jaman kini. Pilih pantas kegiatan dan kepribadian masing-masing.
5. Slip On Dress
Popularitas gaya berpakaian remaja yang kelima mengaplikasikan slip on dress. Ada lagi nih inspirasi popularitas fashion kekinian yang hits banget, merupakan mengaplikasikan slip on dress. Slip on dress ini akan membikin look Anda makin seksi tetapi konsisten zaman now banget lho.
Kaos Anda padukan dengan inner ataupun gunakan secara single. Tampil dengan dress contoh link https://farmersclassic.com/ ini dapat lho untuk acara apa malahan, berkeinginan formal ataupun santai. Kaos dipadukan dengan heels, sneakers, malahan boots untuk style berbeda yang Anda inginkan.
Baca Juga : Harry Potter’s Style: From the Boy Who Lived to a Fashion Icon

Harry Potter’s Style: From the Boy Who Lived to a Fashion Icon
Harry Potter, the beloved character from J.K. Rowling’s famous series, has had a profound impact on both the literary world and pop culture. His style is more than just clothing; it’s a reflection of his character and journey throughout the series. In this article, we’ll delve into the various elements that define Harry Potter’s style and how it has influenced fashion and culture.
Introduction:
The Iconic Character: Harry Potter is a character known to people of all ages and backgrounds. His journey from an orphaned child living under a staircase to a heroic wizard is an inspiring tale.
Cultural Impact: The series has left an indelible mark on pop culture, and Harry’s style has been a significant part of that influence.
In this article, we’ll explore Harry’s style, from his iconic glasses and lightning bolt scar to the enduring popularity of his fashion choices in the muggle world.
The Iconic Glasses and Lightning Bolt Scar:
Harry Potter’s style is not just about clothing; it’s a reflection of his character and journey throughout J.K. Rowling’s beloved series. One of the most iconic elements of his style is his round glasses and the lightning rtp slot bolt scar etched on his forehead.
The round glasses that Harry sports throughout the series are more than just a fashion statement. They are a symbol of his identity and his connection to his parents. Harry’s glasses were inherited from his father, James Potter. This simple accessory connects him to the family he never truly got to know, as both of his parents were tragically killed when he was just a baby.
Moreover, the lightning bolt scar on Harry’s forehead is perhaps the most defining feature of his appearance. It’s a constant reminder of the fateful night when Lord Voldemort attempted to kill him but was defeated instead. This scar, in the shape of a lightning bolt, is not just a mark on his skin; it’s a testament to his resilience and the love that ultimately saved him.
These glasses and scar are not just superficial elements; they play a crucial role in shaping Harry’s character and his journey throughout the series. As we delve deeper into Harry’s style, we’ll discover how even the smallest details contribute to the richness of his character.
Next, we’ll explore the significance of Harry’s Gryffindor uniform.
The Gryffindor Uniform:
In the wizarding world, students at Hogwarts School of Witchcraft and Wizardry are sorted into one of four houses. Harry, along with his best friends Ron and Hermione, belongs to Gryffindor, one of the most well-known and revered houses. The Gryffindor uniform is another integral aspect of Harry’s style.
The classic Gryffindor uniform consists of a deep crimson and gold robe, a matching tie with diagonal stripes, and a cozy {{sweater|baju penghangat|baju hangat}|{pakaian} penghangat|{pakaian} hangat}. These colors are not just for fashion; they represent the bravery, courage, and chivalry that are hallmarks of the Gryffindor house.
One of the most memorable scenes in the first book and film adaptation, “Harry Potter and the Philosopher’s Stone” (or “Harry Potter and the Sorcerer’s Stone” for U.S. audiences), is Harry receiving his Hogwarts letter and realizing he’s a wizard. This is when he first dons his Gryffindor robe and tie, marking the beginning of his incredible journey.
The Gryffindor uniform also has real-world implications. It’s not uncommon to see fans of the series donning Gryffindor scarves or ties, even in muggle (non-magical) schools. The influence of these magical school uniforms on real-world fashion is a testament to the enduring popularity of the series.
As we move forward, we’ll explore Harry’s casual wizarding wear and how it reflects his personality and journey. Join us in Part 3 to delve deeper into this aspect of Harry’s style!
Casual Wizarding Wear:
While Harry’s iconic Gryffindor uniform is a significant part of his style, it’s not the only clothing that defines him. In the wizarding world, students at Hogwarts have their everyday attire, and Harry’s is just as distinctive.
In his daily life at Hogwarts and beyond, Harry is often seen wearing plain, comfortable clothing. He favors well-fitted jeans or trousers paired with simple, layered shirts, and occasionally a hooded cloak or jacket for colder weather. His casual wizarding wear perfectly encapsulates his down-to-earth nature and practicality.
The influence of this casual wizarding style on real-world fashion cannot be understated. The layered look and the incorporation of comfortable fabrics and earthy tones resonate with many fans of the series. It’s not uncommon to see people adopting a style reminiscent of Harry’s casual wear, especially in the fall and winter seasons.
Harry’s casual clothing also reflects his adaptability. Despite being a wizard, he’s grounded and ready to tackle the challenges he faces. This adaptability is a key aspect of his character, and it’s mirrored in his clothing choices.
As we continue exploring Harry’s style, we’ll delve into his accessories and how they further define him. Join us in Part 4 to discover the significance of items like his wand, Invisibility Cloak, and the Marauder’s Map!
Influential Accessories (Part 4):
Harry’s style isn’t limited to clothing; it extends to the magical accessories that have become synonymous with his character. These items not only serve a practical purpose in the wizarding world but also hold deep significance in the narrative and impact our perception of Harry.
The Wand: Harry’s wand is one of the most iconic accessories in the series. It’s not just a tool for performing magic but an extension of his identity. The wand chooses the wizard, and Harry’s wand, holly with a phoenix feather core, reflects his exceptional abilities and the innate goodness in him.
Invisibility Cloak: Invisibility cloaks are rare and highly sought after in the wizarding world. Harry’s cloak, a family heirloom, symbolizes his connection to his father and the protection it offers in times of danger.
Marauder’s Map: The Marauder’s Map, a magical document that reveals every corner of Hogwarts and the location of its inhabitants, is a tool that helps Harry navigate the complexities of his school life. Its use signifies his determination and resourcefulness.
These accessories are not just fantastical elements; they represent Harry’s character traits of bravery, loyalty, and resourcefulness. They have also influenced the imagination of fans worldwide, with many seeking out replicas or creating their own interpretations of these magical items.
Harry’s reliance on these accessories in his adventures shows his ability to adapt to challenges and his unwavering determination to do what is right, even in the face of adversity. In the next part, we’ll explore how Harry’s style evolves throughout the series, mirroring his character development.
Harry’s Evolution Over the Series:
One of the captivating aspects of Harry Potter’s character is his growth and development throughout the series. This evolution is not limited to his personality and abilities; it’s also reflected in his style.
As we journey with Harry from “The Philosopher’s Stone” to “The Deathly Hallows,” we witness a remarkable transformation in his appearance. This progression is not merely a superficial change but a representation of his emotional and personal development.
In the earlier books and films, Harry’s clothing and style are simpler, mirroring his humble and somewhat uncertain beginnings. He wears his cousin Dudley’s oversized clothing and round glasses, which not only define his look but also his place in the Dursley household.
However, as Harry gains confidence and acceptance at Hogwarts, his style undergoes a noticeable change. His clothing fits him better, and he becomes more comfortable in his own skin. The Gryffindor uniform, which he initially dons with reluctance, starts to symbolize his sense of belonging and the strong friendships he forms.
As he faces increasingly daunting challenges, Harry’s style continues to evolve. He becomes more battle-worn, trading the neatly pressed school robes for practical and protective clothing. This transformation reflects his maturity, determination, and unwavering commitment to the fight against the dark forces in the wizarding world.
The evolution of Harry’s style is a narrative in itself, demonstrating how a character’s appearance can be a powerful storytelling tool. It’s a testament to the depth and complexity of the Harry Potter series, where even the smallest details contribute to the richness of the story.
In the next part, we’ll explore how Harry’s style extends beyond the pages and screens, influencing contemporary fashion. Join us in Part 6 to discover Harry Potter-inspired fashion trends in today’s world!
Baca Juga: Hidupkan Kembali Koleksi Mewarnai Pentas Fesyen Prestisius

Hidupkan Kembali Koleksi Mewarnai Pentas Fesyen Prestisius
Pameran The Flying Cloth: 25 Years Journey of Merdi Sihombing ditutup dengan fashion showcase yang mengagumkan, menunjukkan koleksi yang menunjukkan adat istiadat lokal dan prinsip keberlanjutan. Acara ini menandai pencapaian Merdi dalam membawa wastra Indonesia ke pentas dunia.
Pekan malam, 24 November 2024, menjadi akhir dari perjalanan pameran The Flying Cloth: 25 Years Journey of Merdi Sihombing. Sang desainer berdarah batak menutupnya dengan sebuah fashion showcase yang mengagumkan di zona Sunken, Museum Nasional Indonesia.
Di gelanggang hal yang demikian, Merdi membawakan koleksi yang merepresentasikan perjalanan kariernya selama 25 tahun menenun cerita, adat istiadat, dan keberlanjutan. Itu sekalian menjadi klimaks dari pergelaran The Flying Cloth yang adalah persembahan Kementerian Kebudayaan, Indonesian Heritage Agency (IHA), dan Museum Nasional Indonesia.
Dalam rilis yang diterima Regu Lifestyle, Selasa, 26 November 2024, sebagian karya yang pernah mengagumkan dunia di pentas-pentas prestisius, seperti Jakarta Fashion Week, Berlin Fashion Week, London Fashion Week, dan Melbourne Fashion Festival, kembali dihidupkan dalam peristiwa luar biasa ini. Koleksi itu beberapa besar terbuat dari kain ulos yang diolah dengan sentuhan desain modern menjadi baju siap gunakan (ready-to-wear) yang mengagumkan.
Desain yang menjadi sorotan antara lain outerwear berpotongan longgar seperti baju hangat, blazer, dan long coat, yang dipadukan dengan celana atau rok berpotongan lebar, mewujudkan siluet yang anggun sekalian nyaman untuk dikenakan sehari-hari. Koleksi ini menandakan bahwa kain tradisional seperti ulos bisa bertransformasi menjadi busana modern tanpa kehilangan jiwa tradisionalnya.
Dengan palet warna yang kaya, mulai dari warna khas Batak seperti merah dan hitam sampai spektrum cemerlang seperti oranye, kuning, dan ungu. Via koleksi ini, Merdi kembali menampilkan bahwa wastra nusantara relevan di era modern, sekalian cakap berkompetisi di gelanggang mode global dengan kekuatan tarik yang tidak tertandingi.
Deretan teladan dan muse ternama ikut ambil komponen dalam fashion showcase ini, termasuk Kelly Tandiono, Whulandary, Artika Sari Devi, Iis Dahlia, dan Yuni Shara. Ketidakhadiran mereka menambah kekuatan tarik acara dengan membawa karya Merdi ke pentas runway dalam tampilan yang anggun dan penuh percaya diri.
Kebanggaan Menteri Kebudayaan Fadli Zon
Perjalanan Merdi selama 25 tahun ini diapresiasi bermacam-macam pihak. Fadli Zon, Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, dalam sambutannya di acara penutupan mengucapkan bahwa Merdi sudah sukses membawa poin wastra ke pentas global dan menampilkan bagaimana fashion bisa menjadi medium dalam menjaga warisan adat istiadat sekalian menghadapi tantangan masa depan. Dia juga menekankan potensi besar industri fashion di Indonesia, yang berkontribusi kepada PDB hampir Rp350 triliun pada 2024.
Ni Luh Puspa, Wakil Menteri Pariwisata Republik Indonesia, juga memberikan penghormatan terhadap karya Merdi yang memadukan adat istiadat dan penemuan kreatif. Menurutnya, karya Merdi menandakan bahwa industri fashion lebih dari sekedar popularitas dan berperan sebagai medium untuk mempertahankan adat istiadat dan memberdayakan masyarakat.
“Aku berkeinginan konsep fashion berkelanjutan ini bisa menjadi kekuatan tarik web https://triplecrownnc.com/ dalam sektor pariwisata berbasis adat istiadat,” ujar Ni Luh.
Bagi Merdi, pameran ini mempunyai arti tersendiri. Mimpinya untuk dapat menunjukkan fashion show di museum dalam negeri kesudahannya dapat terbentuk. “Semoga sesudah ini, kian banyak desainer yang tampil di museum-museum di bermacam-macam kota di Indonesia. Tak cuma di mal dan hotel,” ujar Merdi yang disambut hangat oleh para audiens.
Keberlanjutan Fesyen yang Utama
Keberlanjutan menjadi tema utama dalam tiap-tiap karya Merdi. Dia menerapkan kain ulos yang diwujudkan dari serat ramah lingkungan dan pewarnaan natural, serta menggabungkan bahan-bahan organik seperti limbah makanan untuk mewujudkan warna-warna yang unik. Pendekatan ini menempatkan ekonomi sirkular sebagai komponen penting dalam progres produksinya.
“Kita cuma punya satu planet bumi. Kita patut terus melanjutkan pengorbanan untuk mewujudkan dunia fesyen yang lebih bertanggung jawab,” ujar Merdi.
Merdi berkeinginan The Flying Cloth bisa menginspirasi lebih banyak pekerja seni yang membangun kekerabatan harmonis dengan masyarakat adat. Kolaborasi seperti ini bisa membuka kesempatan bagi keduanya untuk mewujudkan ekosistem adat istiadat yang berkelanjutan, adil, saling menguatkan dan berkembang bersama di pentas nasional dan internasional.
Sebagai simbol penutup, Merdi memberikan ulos istimewa terhadap Fadli Zon dan Ni Luh Puspa. Ulos dengan motif tumtuman, yang cuma diaplikasikan oleh para raja dan pemimpin di masa lalu, diserahkan terhadap Ni Luh sebagai simbol tanggung jawab pemimpin. Terhadap Fadli Zon, dia memberikan ulos dengan teknik tenun ikat yang disongket sehingga mewujudkan efek tiga dimensi, yang mencerminkan penemuan kreatif dan keberlanjutan.
Mimpi Besar Merdi Sihombing
Dalam peluang terpisah, Merdi berkeinginan merintis jalan menggelar fashion week adat istiadat terbesar di dunia melewati pameran hal yang demikian. Dia meyakini betul bahwa adat istiadat yakni energi Indonesia yang tak dapat ditandingi negara mana malah. Tradisi yang dimaksud tak cuma wastra, namun kerajinan tangan secara keseluruhan.
“Aku kepengen Indonesia menjadi sentra ketimbang fashion yang berbasis adat istiadat. Kelar. Enggak ada ngomong kain-kain, enggak, segala kerajinan,” sebutnya, sebagian waktu lalu di Jakarta.
Walaupun seperti itu, dia menyadari mewujudkannya bukan profesi gampang. Banyak tantangan dihadapi di lapangan, lebih-lebih ancaman kepunahan. Dia mencontohkan teknik celup ikat di Karo yang telah kehilangan penenunnya. Dia malah menyiasatinya dengan menerapkan kain yang telah jadi untuk diolah dengan teknik hal yang demikian supaya tak benar-benar sirna.
” penting teknik ikat celupnya yang kita kembalikan,” ujarnya.
Belum lagi desa-desa yang kian terbuka dengan adat istiadat luar. “Sebuah desa itu, seandainya terbuka, mudah disusupi adat istiadat luar, aku takut itu punah,” ujarnya dengan nada cemas seraya berkeinginan pemerintah menyiapkan taktik cermat untuk melindungi adat istiadat lokal.
Kekhawatiran Merdi atas keberlangsungan industri fesyen lokal juga terkait dengan ketergantung impor bahan baku. Banyak desainer di dalam negeri terlena dengan material-material impor yang murah sampai tidak sadar menggerogoti industri dalam negeri.